5 aktor kecil dan aktris dari Indonesia yang meninggalkan tahun ini
Indonesia sepertinya tidak meninggalkan bintang-bintang kecil. Setiap tahun bintang-bintang kecil tumbuh. Namun, jumlah aktor dan aktris muda tidak seimbang dengan film anak-anak tertentu. Tidak mengherankan bahwa banyak aktor dan aktris muda memainkan peran saat ini dalam film yang seharusnya tidak.
Di masa lalu, Indonesia memiliki talenta muda di dunia perfilman. Beberapa merasa di rumah sebagai aktris dan aktris sebagai orang dewasa. Sayangnya, beberapa dari mereka telah mengubah roda menjadi profesi lain. Tebak, apakah Anda masih ingat, aktor dan aktris kecil yang dulunya terkenal, tetapi sekarang sudah pensiun?
Kemudian, lima aktor dan aktris muda Indonesia pergi lebih awal. Ayo, lihat!
1. Mega Utami
Aktris kecil ini sangat bersemangat! Sejak kecil, dia sudah memiliki bakat untuk bertindak. Nama Mega Utami memang cukup makmur di teater tahun 2000. Aksinya meninggalkan kesan pada ingatan penonton. Juga, dalam Joshua Oh Joshua (2001). Penampilannya tidak kalah dengan pemain dewasa.
Semakin, Mega belum melanjutkan karirnya di dunia akting. Doa memilih cara hidup lain. Sekarang aktris yang baik ini bekerja sebagai dokter. Penampilannya juga telah diliput dan diterbitkan.
2. Cecep Reza
Bagi mereka yang menghadiri Teater Bidadari (2000), itu pasti kebencian dalam karakter Bombom. Dimainkan oleh Cecep Reza, sangat tepat baginya untuk menunjukkan karakter yang antagonis. Sosok yang menjengkelkan dan mudah diingat dalam mentalitas publik. Chop juga membintangi kinerja Mega Utami dan Joshua Suherman di Joshua Oh Joshua (2001).
Setelah tumbuh dewasa, Cecep jarang muncul di dunia perfilman. Catch sekarang berfokus pada bisnis dan fotografi. Gambar-gambarnya tidak kalah profesional dan tidak bisa meninggalkan mata. Sekarang, seperti Mega, Cecep menikah dan menikmati kehidupan barunya.
3. Albert Fakdawer
Pernahkah Anda melihat Denias, Senandung oleh Atas Awan (2006)? Film yang membuat banyak orang ingin pergi ke Papua. Karakter utama, Denias, dimainkan dengan indah oleh Albert Fakdewaar. Secara umum, Albert telah menciptakan emosi yang campur aduk. Begitu cantik, Albert mampu memenangkan kategori Citra untuk aktor terbaik di FFI 2006. Selain itu, itu adalah debut terbaik di Indonesia Awards 2007.
Sayangnya, setelah bermain Denias, Sendang dari Atas Awan (2006), tawaran untuk reproduksi film telah berkurang. Meski begitu, dengan kariernya sebagai penyanyi. Padahal, bakat itu benar-benar potensial jika berkembang.
4. Arini Astari
The Princess Salju (2006) 2000 menjadi salah satu pertunjukan yang paling dinanti. Penggalian ini melihat Anda sebagai aktris kecil yang memiliki wajah manis, Arini Astari. Arini berperilaku seperti Rosa. Dia diperlakukan dengan kejam oleh ayah tirinya. Tindakannya selalu bisa membuat kita berbelas kasih.
Setelah itu, Arini hampir tidak pernah bermain sabun dan film. Bukan berarti tidak ada tawaran dari produsen, tetapi dalam kenyataannya Arini selalu menolak dan ingin fokus pada pendidikan. Dia lulus dari Universitas Ilmu Komputer Indonesia dan sudah memiliki keluarga yang bahagia.
5. fase Zulfani
Laskar Pelangi (2008) adalah film untuk keluarga yang dikenang selamanya. Ketika premier itu langsung dilanda dunia perfilman Indonesia. Salah satu aktor yang membuat film ini, Greget, adalah Zulfani Fasa. Ini bekerja seperti sebuah loop. Aktor Zulfani membuat siklus yang tak terlupakan di benak publik. Sang Pemimpi (2009) menjadi film terakhir baginya.
Sekarang, Zulfani belum berkontribusi pada dunia perfilman. Sekarang dia terdaftar sebagai salah satu siswa Institut Seni Jakarta. Gayanya sangat bagus. Kami berharap, setelah lulus dari IKJ, Zulfani dapat kembali ke dunia film, eh!
Ini adalah lima aktor dan aktris muda Indonesia yang tidak lagi bersinar di kancah perfilman Indonesia. Padahal, bakat aktingnya sangat bagus. Mereka harus dihargai, pada saat yang sama, kita harus menerima alasan mengapa mereka ingin menyerah dan fokus pada profesi lain. Nah, dari lima aktor dan aktris kecil di atas, yang mana yang paling Anda ingat?